Apa Itu Channeling?
Pernahkah kamu merasa ada suara lembut di dalam hati yang membisikkan arah, meski dunia di luar terasa bising? Atau pernahkah kamu mendengar pesan yang datang entah dari mana, namun rasanya begitu menenangkan dan tepat sasaran? Itulah yang sering disebut sebagai channeling sebuah proses di mana manusia membuka diri sebagai saluran untuk menerima pesan, energi, atau kebijaksanaan dari dimensi yang lebih tinggi.
Channeling bukan sekadar “mendengar suara gaib.” Lebih dalam dari itu, channeling adalah proses menyelaraskan diri dengan frekuensi kasih semesta. Melalui energi ini, pesan yang datang bukan untuk menakutkan, melainkan untuk mengingatkan, menuntun, dan menyembuhkan.
Sejarah Channeling: Dari Peradaban Kuno Hingga Kini
Channeling bukanlah hal baru. Praktik ini telah hadir sejak ribuan tahun lalu, dengan berbagai nama dan bentuk:
- Mesir Kuno: Para pendeta menyampaikan pesan dari dewa dan bintang melalui ritual sakral.
- Yunani Kuno: Oracle di Delphi dikenal sebagai penghubung antara manusia dengan dewa Apollo.
- Tradisi Veda di India: Para resi menerima wahyu kosmik yang disebut śruti, “sesuatu yang didengar”.
- Mistikus Abad Pertengahan: Seperti Hildegard von Bingen, yang menulis visi dari cahaya ilahi.
- Era Spiritisme Abad 19: Medium spiritual membantu orang berkomunikasi dengan entitas.
- Zaman Modern: Channeling berkembang dalam tradisi New Age, di mana banyak pesan datang dari energi kosmik atau makhluk cahaya.
Seiring berjalannya waktu, channeling terus berevolusi. Dari altar kuil kuno hingga ruang-ruang kecil modern, esensinya tetap sama: menjadi jembatan antara manusia dan semesta.
Mengapa Channeling Hadir dalam Hidup Kita?
Channeling tidak pernah hadir untuk menggantikan kehendak bebas manusia. Ia bukan untuk meramal masa depan secara kaku, melainkan untuk memberi peta, cahaya, dan perspektif baru. Pesan yang datang selalu penuh cinta, karena sejatinya channeling adalah pengingat : bahwa kita tidak pernah sendirian, bahwa jiwa kita memiliki arah, dan bahwa semesta selalu mendukung perjalanan kita.
Manfaat Channeling dalam Kehidupan Sehari-hari
Pencerahan Diri Channeling membantu kita mengenali siapa kita sebenarnya — bukan sekadar identitas, pekerjaan, atau peran sosial, tetapi jiwa yang luas dan abadi.
Bimbingan Spiritual Kadang kita menghadapi kebingungan: tentang cinta, tujuan, atau arah hidup. Channeling membawa sudut pandang baru yang menenangkan hati.
Penyembuhan Energi & Emosi Banyak channeling datang dengan frekuensi penyembuhan, membantu melepaskan luka batin, rasa bersalah, atau trauma yang membekas.
Meningkatkan Intuisi Semakin sering kita membuka diri pada channeling, semakin tajam intuisi kita. Kita jadi lebih peka membaca tanda-tanda semesta dalam kehidupan sehari-hari.
Koneksi dengan Semesta Channeling mengingatkan kita bahwa kita adalah bagian dari kosmos. Bumi, bintang, dan jiwa-jiwa lain terhubung dalam jaringan energi yang sama.
Tujuan Dilakukannya Channeling
Channeling hadir bukan untuk menggurui, melainkan untuk menyentuh hati. Tujuannya antara lain:
Mengingatkan siapa kita : makhluk cahaya yang sedang mengalami kehidupan di bumi.
Memberi arah : agar kita menemukan misi jiwa dan berjalan lebih selaras.
Menyembuhkan kolektif : tidak hanya individu, tapi juga umat manusia agar lebih selaras dengan bumi.
Menghadirkan cinta kasih : energi terbesar semesta yang selalu menjadi inti dari setiap pesan channeling.
Channeling di Ruang Lavie
Di Ruang Lavie, channeling bukanlah sekadar aktivitas spiritual. Ia adalah perjalanan pulang ke dalam diri, ditemani oleh energi lembut yang membimbing.
Lavi, sebagai channeler, membuka diri untuk menjadi jembatan antara energi semesta dengan dirimu. Pesan yang datang akan disampaikan dengan penuh kasih, apa adanya, tanpa dilebihkan atau dikurangi. Hasil channeling bisa berupa kata-kata, simbol, atau rasa tertentu yang relevan dengan perjalananmu saat ini.
Channeling di Ruang Lavie tidak memaksamu mempercayai sesuatu. Ia hanya mengajakmu mendengarkan dengan hati. Karena sesungguhnya, pesan itu seringkali adalah gema dari suara jiwamu sendiri.
Bagaimana Rasanya Channeling?
Banyak orang menggambarkan channeling sebagai momen ketika kabut dalam hati mulai terangkat. Ada rasa tenang, lega, dan terkadang air mata mengalir begitu saja. Bukan karena sedih, melainkan karena akhirnya hati menemukan jawaban yang lama ditunggu.
Pesan channeling tidak selalu spektakuler. Kadang ia sederhana, seperti “Percayalah pada dirimu,” atau “Jangan lupa beristirahat.” Namun justru kesederhanaan itu yang membuatnya begitu menyentuh.
Apakah Channeling Cocok untuk Semua Orang?
Channeling tidak membedakan. Siapapun bisa merasakannya, apapun latar belakangnya. Ia cocok bagi kamu yang:
Sedang mencari arah hidup.
Ingin memahami misi jiwa, mengetahui potensi jiwa, mendengar suara jiwa, membuka peta jiwa.
Membutuhkan penyembuhan batin.
Ingin merasa lebih terhubung dengan semesta.
Namun yang terpenting: channeling hadir ketika hati siap. Tidak ada paksaan, hanya undangan lembut untuk mendengar.
Mengapa Memilih Channeling Bersama Lavi?
Di Ruang Lavie, channeling dilakukan dengan niat murni: membantu jiwa-jiwa menemukan jalan pulangnya. Lavi bukanlah “pemilik jawaban”, melainkan saluran yang menyampaikan apa yang dipercayakan oleh semesta. Yang hadir adalah energi cinta, keterhubungan, dan pengingat bahwa jawabannya selalu ada di dalam dirimu.
Suara Jiwa yang Ingin Didengar
Channeling adalah seni mendengarkan. Bukan hanya mendengarkan suara semesta, tetapi juga mendengarkan gema jiwamu sendiri. Di dunia yang penuh kebisingan, channeling menjadi ruang hening untuk kembali mengingat siapa kita, apa yang kita bawa, dan kemana kita ingin berjalan.
Dan mungkin, melalui channeling, kamu akan menemukan bahwa ternyata selama ini kamu tidak pernah tersesat. Kamu hanya sedang belajar mendengar lagi.
Jika kamu merasa terpanggil untuk mendengarkan pesan semesta dengan lebih dalam, Ruang Lavie membuka ruang channeling bersama Lavi. Dengan lembut dan jelas, Lavi akan menjadi saluran yang membantu menyampaikan apa yang ingin semesta titipkan untuk perjalananmu.
Karena setiap jiwa berhak menemukan jalan pulangnya.